Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Aceh Timur menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam insiden kebakaran sumur minyak di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, yang terjadi pada Jum’at, 11 Maret 2022 lalu.
Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat melalui Kasat Reskrim AKP Miftahuda Dizha Fezuono, pada Kamis 24 Maret 2022 mengatakan, setelah melakukan gelar perkara dan penyidikan, pihaknya menetapkan dua orang menjadi tersangka di balik peristiwa ini.
Baca Juga:
- Duet Abang-Adik Kendalikan Sabu dari Alue Lhok Aceh Timur ke Lapas Langsa
- Pasca Pleno Pilkada Aceh Timur dan Milad GAM, Polres Gelar Patroli Gabungan
- Pleno KIP, Armia Pahmi-Ismail Terpilih Jadi Bupati Aceh Tamiang
- Galeri Kaligrafi Aceh Timur Diresmikan
- GSPP Aceh Ucap Selamat Pasangan AZAN Atas Terpilih Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur
“Untuk sementara dua orang kami tetapkan sebagai tersangka, keduanya warga Kecamatan Ranto Peureulak sedangkan satu orang lagi, masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasat Reskrim.
Menurutnya, tersangka pertama berinisial MS, (51) sebagai pemilik lahan dan tersangka kedua berinisial ML, (32) memiliki peran sebagai penyandang dana dari kegiatan pengeboran minyak tersebut.
“Sampai saat ini Satreskrim Polres Aceh Timur telah memeriksa sedikitnya delapan orang saksi terkait terbakarnya sumur minyak yang merenggut tiga korban,” sebut Kasat Reskrim.
Ia menyebutkan dalam kasus ini, sejumlah barang bukti yang disita oleh penyidik diantaranya satu set alat atau perlengkapan untuk melakukan pengeboran serta hasil kegiatan pengeboran (minyak mentah bercampur air serta lumpur) dan kasus ini sedang dilakukan pengembangan lanjutan.
“Atas perbuatannya, para tersangka dipersangkakan melanggar pasal 40 UU RI Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja atas perubahan pasal 52 subs pasal 53 UU RI Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara atau denda Rp60 Miliar,” pungkas Kasat Reskrim.***