
Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN terus berusaha untuk selalu berperan aktif dalam meningkatkan keterampilan dan wawasan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan berekonomi.
Salah satu program yang dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan tersebut adalah melalui pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan pelatihan pengolahan limbah sawit menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Pelatihan yang berkerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah berlangsung selama tiga hari (17-19) di Gampong Matang Gleum, Kecamatan Peureulak, yang diikuti puluhan peserta, terdiri dari emak-emak yang notabennya merupakan ibu rumah tangga.
Dr. Abdul Hamid, MA sebagai wakil ketua pelaksana mengatakan, pelatihan yang digelar bertujuan guna memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat agar mempunyai skill. Khususnya, dalam memanfaatkan limbah lidi sawit yang selama ini terbuang sia-sia dan mengotori lingkungan.

Namun, kata beliau, apabila limbah yang melimpah tersebut diolah menjadi barang kerajinan tangan maka akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta bisa menjaga lingkungan sekitar. “Limbah lidi dan pelepah sawit setelah panen pasti akan terbuang begitu saja tidak tau mau dibawa kemana, melalui pelatihan ini kami harapkan bisa memberikan keterampilan kepada ibu – ibu disini bagaimana membuat kerajinan tangan dari lidi limbah sawit sehingga bisa memberikan manfaat pada lingkungan dan nilai tambah bagi ekonomi keluarga khususnya setelah covit” ujar Wakil Dekan FEBI tersebut.
Seketaris Desa Gampong Matang Gleum, Bapak Ulul Azmi, menyampaikan terima kasihnya kepada FEBI IAIN Langsa yang telah memfasilitasi dan berkomitmen membantu memberikan pelatihan pengolahan lidi sawit dan berharap bisa menjadi salah satu jalan pendapatan dalam membantu para masyarakat bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi akibat covit yang melanda beberap tahun terakhir
.“Terimakasih kami ucapkan kepada FEBI IAIN Langsa telah memilih gampong kami dalam program pemberdayaan ini, semoga melalui program ini ibu-ibu bisa berkarya dan menjadi jalan pendapatan keluarga untuk pulih dari keadaan ekonomi yang selama ini cartur-marut akibat covit” tuturnya.

Sementara itu, Ibu Nur Aina yang merupakan salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan yang telah diikutinya dalam tiga hari ini memberikan begitu banyak pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah sawit.
“Setelah mengikuti pelatihan ini saya mengetahui banyak hal dalam memanfaat limbah lidi sawit untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi, selama ini masyarakat disini hanya mengolah lidi nipah, namun ternyata lidi sawit juga bisa dibuat berbagai produk kerajinan” ujarnya.
Selain itu, Ibu dua orang anak tersebut mengharapkan agar program pelatihan ini tidak hanya tentang bagaimana menghasilkan produk namun juga diberikan pembinaan bagaimana produk-produk yang dihasilkan bisa dipasarkan dengan baik.
“Pelatihan ini sangat baik, tapi saya pikir tidak cukup tiga hari saja harus ada pelatihan-pelatihan selanjutnya khususnya bagaimana produk yang suda kami buat bisa dijual dengan baik, oleh karena itu kami berharap perhatian semua pihak, khusunya pemerintah untuk mengadakan pameran atau semacamnya” ujarnya.
Pada pelatihan ini, FEBI IAIN Langsa menghadirkan tim Koperasi Karya Muda Mandiri Sejahtera dari Aceh Tamiang sebagai instruktur pelatihan. Pada hari pertama pelatihan, warga diajarkan tentang mengawetkan dan mewarnai lidi sawit yang kemudian dioleh menjadi bakul, piring, dan keranjang buah.

Sementara di hari kedua, kegiatan diisi dengan pelatihan menyulam lidi dan membuat sapu hias. Sementara di hari terakhir, peserta dilatih bagaimana membuat kotak tisu dari lidi sawit.
Pelatihan pengolahan limbah sawit yang dilaksanakan oleh FEBI IAIN Langsa mengusung tema “Mewujudkan Ekonomi Sirkular untuk Kesejahteraan Masyarakat Aceh Melalui Pemanfaatan Limbah Sawit”.
Aceh Timur merupakan wilayah kedua, yang sebelumnya kegiatan serupa telah di laksanakan di Langsa. Setelah Aceh Timur maka kemudian kegiatan dilaksanakan di Aceh Tamiang.
Peserta pelatihan merupakan masyarakat, khusunya ibu-ibu, yang ada di sekitar perkebunan kelapa sawit. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah terwujut ekonomi sirkular yang akan menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Aceh.***