Info Aceh Timur, Idi Rayeuk – Empat nama dinyatakan lulus seleksi uji kelayakan sebagai calon direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada Aceh Timur. Setelah melalui proses seleksi, empat nama tersebut dipilih oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Aceh Timur, Mahyudin.
Keempat nama tersebut adalah Iskandar, Tarmizi, Fadila dan Qaidir. Pengumuman nomor 539/PANSEL-05/X/2023 oleh panitia seleksi menyebutkan urutan nama-nama tersebut berdasarkan nomor urut pada saat pendaftaran dalam keputusan pengumuman hasil uji kemampuan (UKK), yang artinya daftar nama-nama tersebut tidak dirangking.
Menurut penelusuran yang di kutip dari mesia AJNN, tiga dari empat nama tersebut berasal dari internal PDAM Tirta Peusada. Dua lainnya berasal dari luar.
Nama pertama adalah Iskandar. Ia pernah menjadi direktur di sebuah perusahaan BUMN dan pernah menjadi pelaksana tugas (Plt) direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur.
Iskandar adalah satu-satunya calon yang ditolak dari internal perusahaan: pada 9 Oktober 2023, sekitar 30 karyawan PDAM menyampaikan mosi tidak percaya kepada Iskandar di hadapan Bupati Aceh Timur.
Tidak hanya itu, para karyawan juga menyerahkan dokumen yang berisi 37 permasalahan yang terjadi selama kepemimpinan Iskandar sebagai direktur dan bahkan wakil direktur PDAM.
Nama kedua adalah Tarmizi. Ia menjabat sebagai direktur PDAM sejak tahun 2004 hingga 2021. Selama 17 tahun terakhir, Tarmizi menduduki tujuh jabatan puncak, termasuk tingkat IKK, cabang, unit, dan ranting. Kandidat ketiga adalah Fadila. Putra kelahiran Idi ini memiliki pengalaman di bidang PDAM.
Fadhilah sebelumnya bekerja sebagai staf manajemen teknis di IKK Peunaron sebelum pindah ke cabang Rantau Peureulak. Saat ini ia menjabat sebagai staf manajemen di cabang Rantau Selamat.
Fadilah sendiri baru bergabung dengan PDAM Tirta Peusada Aceh Timur Selamat selama empat tahun. Ia menjadi staf administrasi di cabang Rantau Selamat sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Terakhir, ada nama Khaidir, yang juga merupakan calon direktur PDAM Aceh Timur. Khaidir tidak memiliki latar belakang di lingkungan PDAM, ia lahir di Idi pada tahun 1987 dan dikenal sebagai aktivis sosial kemasyarakatan. Khaidir telah mendukung program Keluarga Harapan. Ia juga merupakan anggota panitia pemilihan kecamatan***.
Sumber: Ajnn.net