Infoacehtimur.com, Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa wilayah indonesia bagian Sumatera dan kalimantan akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2025.
Keterangan Kepala BMKG dalam Rakor Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Senin (28/7), bahwa potensi Karhutla dapat meningkat sehingga harus diantisipasi oleh seluruh pihak terkait.
Cuaca cerah di Aceh sejak bebrapa hari terakhir berkisar pada suhu 32 hingga 34 Derajat Celcius (DC) menimbulkan suhu panas, juga berdampak pada kualitas kesehatan manusia sehingga perlu mengenali gejala penyakit dan sejumlah kiat untuk menghadapi cuaca panas.
Cuaca panas menimbulan resiko dehidrasi, kelebihan suhu panas dalam tubuh (heat exhaustion), hingga serangan panas (heatstroke).
“Heatstroke adalah kondisi darurat medis dimana suhu tubuh inti bisa melonjak diatas 40 DC, menyebabkan Perasaan Kebingungan, Tubuh Kejang, bahkan Hilang Kesadaran”, terang dr. Junita, mengutip waspada.id (28/7).
Warga dapat menagtisipasi risiko tersebut dengan membatasi aktivitas berat di luar ruangan, serta mengkonsumsi minuman yang tepat.
Dehidrasi dapat dicegah sejak awal dengan memperbanyak konsumsi air putih. Mengutip artikel kesehatan Tempo, Beberapa minuman segar yang cocok dikonsumsi saat cuaca panas, yaitu Es Timun dikombinasi dengan potongan melon, Smoothie Mangga yang kaya Vitamin C dikombinasi dengan Yogurt Tawar berprotein, kemudian Es Cincau yang mengandung Vitamin A, B, dan kaya serat mampu mengantisipasi panas dalam, mencegah sakit tenggorokan.