
Info Aceh Timur / Aceh – Saaf konflik melanda Provinsi Aceh dan status Aceh pun pada waktu itu ditetapkan sebagai Daerah Operasi Militer( DOM) banyak pelanggaran ham terjadi di bumi julukan Serambi Mekkah itu
Hal itu disampaikan Edi Safaruddin SH atau sapaan akrab Dodi masyarakat Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur salahseorang korban pelanggaran Ham berat yang pernah dialaminya pada saat masa DOM tersebut.
Dia menceritakan, dirinya ditangkap oleh aparat militer sekira pukul 01.00 pagi pada tahun 1996 silam disebuah cafe yang ada di Desa Titi Baroe dan dua temannya dengan cara diculik serta mata ditutup lantas dibawa dengan mengunakan mobil jenis toyota hartop ke Makodim 0104 Langsa.
” Sampai ke Makodim langsa ternyata sudah ada teman- teman saya yang sudah duluan ditangkap dan kami sendiri tidak tahu masalah apa sehingga kami ditangkap.” ujar Dodi.
lanjutnya, hampir satu bulan kami ditahan disana dengan penuh penyiksaan. ” Penyiksaan yang sangat luar biasa sakitnya sampai- sampai Kuku kaki dicabut dan juga mengalami pemukulan dengan balok dan lain lain. ” Bebernya.
“Saat disiksa saya hanya ditanya apakah ada terlibat dengan perampokan toko emas sri maju di Gampong Cina Idi Rayeuk yang pada waktu itu dirampok oleh Gerakan Pengacau Keamanan mengunakan senjata api jenis serbu ( GPK_ Sebutan Aparat Militer),” kisahnya.
Sebagaimana diketahui, peristiwa perampokan toko emas tersebut mengakibatkan pemilik dan pekerja meninggal ditempat. ” Nah, pasca peristiwa itulah kami dituduh ikut terlibat. Ada 12 orang semuanya ditangkap namun satu orang meninggal dunia,” bebernya
Kemudian tambahnya, tidak ada seorangpun yang mengaku dan sama sekali memang tidak tahu siapa yang melakukan perampokan tersebut.” Akhir cerita lebih kurang satu bulan ditahan di makodim akhirnya diserahkan ke Mapolres Aceh Timur di Langsa. Sampai di Polres kami semuanya diperiksa kembali dan tidak terbukti terlibat sehingga kami dibebaskan,” ucapnya.
” Semenjak kejadian itu tidak ada bantuan apapun dari pemerintah yang saya dapat. malahan teman- teman saya ada satu atau dua orang yang telah jadi PNS dari formasi korban DOM,” demikian Dodi.