
Info Aceh Timur, Aceh Timur – Kisah inspiratif datang dari seorang wanita asal Kabupaten Aceh Timur, dia yakni Febri Ramadhani, yang tengah bekerja di Australia.
Febri yang saat ini sedang bekerja di negara julukan Kanguru itu, melalui program holiday maker diberikan oleh pemerintah Australia untuk pemuda-pemudi Indonesia.
Febri Ramadhani merupakan warga Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Tidak hanya berkerja saja, pemerintah disana membuka program bagi yang berminat bekerja dan sembari berlibur. Disebut sebagai Working Holiday Visa (WHV).
BACA JUGA: Kisah Inspiratif Muhammad Arifin Ilham Anak Korban Tsunami Aceh Kuliah Gratis di UGM
Program kerja tersebut dimanfaatkan Febri, setelah 100 hari lamanya bekerja dengan hasil keringat lalu memberangkatkan kakek-nenek umroh, H. Syarifuddin Ali dan Hj. Hindiyah.
Memberangkatkan kakek-nenek nya merupakan impian Febri, seperti dikisahkan oleh salah satu akun instagram Diahkurnia205, kepada Febri. Umrohkan kakek-nenek di hari ke 100 WHV Australia.
“Halo Best People, ini dia aku share salah satu cerita inspiratif yang semoga bisa memacu semangat kalian untuk jalanin yang terbaik, memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang kita sayangi,” tulis Diahkurnia, yang dikutip infoacehtimur.com Senin, (14/8/2023).
Dalam postingan tersebut Diah menyebut, Inspirasi bisa datang dari mana saja. Kali ini, aku mau cerita tentang salah satu sobat WHV kita yang luar biasa, sobat kita ini bisa memenuhi janji pada dirinya untuk mengantarkan Kakek Nenek nya pergi Umroh dengan penghasilan kerja WHV Australia di waktu yang cukup singkat.
Halo Best, kenalin, ini Sobat WHV kita, Kak Febri asal Aceh. Sekarang sedang kerja di Citrus Packing, Sama denganku. Cerita Tentang Pekerjaan Febri dan Berangkatkan Umroh kakek dan Nenek.
Kak Febri ini datang ke Australia Maret 2023. Town Tujuan pertama langsung ke Emerald untuk kerja sebagai packer buah jeruk. FYI, kerjaan farming diawal season jamnya belum sta bil karena buah belum siap dipanen. Jadwal kerja (roster) masih banyak day off, dalam seminggu kurang dari 40 jam, bahkan untuk rent dan transport kurang.
Ketidak pastian roster di satu bulan pertama inilah alasan Kak Febri dan temen lain cari kerjaan sampingan di sekitar town Emerald. Kak Febri pada waktu itu kerja sebagai cleaner di salah satu fitness dan kitchenhand di McD. Total penghasilan di 3 tempat selama satu minggu di bulan pertama McD = 390$ /week, Cleaner = 229$ /week Citrus Packer = 270$/ week (sudah bayar accom & transport).
Bulan kedua kerja, jam kerja mulai stabil, dalam satu minggu kerja 5-6 hari dengan jam yang cukup panjang 9-10 jam/hari. Estimasi Penghasilan di Citrus setelah jam stabil 55jam x 28.26$ = 1554.3 dipotong Accom= 150 Transport = 50 Pajak 15% Penghasilan bersih = 1121.15$.
Hebatnya, Meski udah kerja jam panjang, pekerjaan sampingan tadi tetap Kak Febri lanjutkan dengan minta hari yang lebih sedikit perminggunya, dan dibolehkan. Karena ada pekerjaan sampingan, gaji Kak Febri sebagai Citrus packer bisa full ditabung, untuk kebutuhan makan dan keperluan sehari-hari, dia ambil dari gaji kerja sampingannya. Kebayang gak capeknya gimana? Kerja panjang + kerja sampingan.
Selain kerja sampingan, kunci dari menabung adalah berhemat. Yup, ketika temen-temen lain memilih upgrade HP, beli baju branded atau sepatu fancy, Kak Febri memilih untuk membeli hanya keperluan nya aja.
Tepat dihari ke 100 kerja, Kak Febri telpon agen umroh di kota nya, dan pesan seat Umroh untuk Kakek dan Neneknya, dia kirimkan data Kakek dan Neneknya yang sudah dia siapkan sejak dari Indonesia.
“Kalau impian kalian setelah dapat WHV apa Best? share di komen yuk,” demikian postingan Diah.
Terpisah, Febri Ramadhani yang dihubungi infoacehtimur.com, menyebutkan program berkerja sembari liburan di negara julukan Kanguru tersebut.
“Jadi aku lagi dalam program holiday maker itu program untuk pemuda dari seluruh dunia yang bisa liburan dan dapat izin kerja legal di australia selama setahun, bisa extend sampe 3 tahun dengan beberapa syarat,” kata Febri.
Febri mengatakan, untuk program holiday maker itu kan minimal D3, ielts skor 4,5 dan umur maksimal 30 tahun dan ada beberapa lagi syaratnya. Melalui cerita pada program ini dapat menginspirasi teman-teman.
“Alhamdulillah di 100 hari Febri bekerja di Australia akhirnya dapat berangkatkan kakek dan nenek, berangkatnya tanggal 5 kemarin dan sekarang masih dimekkah,” ujar Febri.***