Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Lima nelayan muda asal Aceh Timur dan Aceh Tamiang memilih melompat ke laut demi menyelamatkan diri dari perlakuan tidak manusiawi di atas kapal penangkap cumi. Mereka berenang di kedalaman laut hingga akhirnya ditemukan oleh nelayan lokal di perairan Desa Feruni, Kepulauan Aru, Maluku.
Menurut Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, kelima nelayan itu adalah Osama (23) dan Ahyatul Kamal (22) warga Kecamatan Birem Bayem, Mohamad Azhar (22) warga Kecamatan Rantau Selamat, serta Abdul Asis (20) dan Ahmad Idrus (20) keduanya merupakan warga Kabupaten Aceh Tamiang.
Mereka bekerja di kapal cumi Nando Jaya yang berangkat dari Muara Baru, Jakarta, menuju Laut Aru pada 20 Juni 2025. Namun, perlakuan tidak manusiawi selama bekerja membuat mereka memutuskan melarikan diri dengan melompat ke laut.
Baca Juga: 18 Nelayan Aceh Ditangkap Otoritas Thailand, Ini Nama-Namanya
Baca Juga: Lima Pemuda Aceh Terdampar di Maluku, Akhirnya Dijemput Pemerintah
Baca Juga: Lima Nelayan Muda Aceh Bertaruh Nyawa Demi Kebebasan, Melompat ke Laut dan Terdampar di Pulau Aru
Abdul Asis mengungkapkan bahwa mereka tidak diberikan fasilitas dasar, seperti air tawar untuk mandi dan mencuci gigi. Makanan hanya diberikan dua kali sehari, tanpa makan siang.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, turun tangan membantu proses pencarian dan pemulangan kelima nelayan Aceh. Ia berkoordinasi dengan ajudannya dan Bupati Kepulauan Aru hingga akhirnya kelima nelayan Aceh ditemukan.
“Biaya keberangkatan dari Kepulauan Aru ke Tanjung Priok kita bantu melalui Dinas Sosial Aceh Timur. Sesampainya di Jakarta, mereka ditangani pihak terkait, sebelum dipulangkan ke Aceh dengan biaya transportasi yang ditanggung Dinas Sosial Aceh,” jelas Al-Farlaky.
Bupati Al-Farlaky juga mengingatkan agar pemuda Aceh tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar daerah yang menjanjikan gaji besar, tetapi justru menjerumuskan.
“Di Aceh juga banyak peluang kerja yang bisa digarap, tergantung kemauan kita,” tegas Al-Farlaky.
Kelima nelayan Aceh itu menyampaikan terima kasih kepada Bupati Aceh Timur yang telah membantu proses pencarian dan pemulangan mereka.
“Alhamdulillah Allah menolong kami melalui bantuan Pak Bupati dan jajarannya. Kami sangat berterima kasih,” ucap Abdul Asis dengan suara bergetar.