Penulis: Muhammad Zaki /Mahasiswa PJKR FKIP USK
Menurut saya, guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran teknologi di masa sekarang. Dunia pendidikan sudah berubah dengan cepat, dan teknologi kini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses belajar mengajar. Jika dulu guru hanya mengajar di depan kelas dengan papan tulis, kapur, dan buku, sekarang guru harus mampu memanfaatkan berbagai media digital untuk membantu murid memahami pelajaran dengan cara yang lebih menarik. Perubahan zaman membuat guru harus beradaptasi,karena tanpa peran guru yang memahami teknologi,proses pembelajaran bisa menjadi ketinggalan dan kurang efektif.
Saya melihat bahwa guru sekarang tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator dalam dunia digital. Teknologi memang canggih dan menyediakan banyak sumber informasi, namun tidak semua siswa tahu cara memanfaatkannya dengan benar. Guru hadir untuk membimbing bagaimana cara menggunakan teknologi agar tidak disalahgunakan. Tanpa guru, murid bisa saja menggunakan teknologi hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti bermain game berlebihan, menonton video yang tidak mendidik, atau mempercayai informasi palsu yang beredar di internet.
Guru memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan teknologi digunakan sesuai tujuan pendidikan. Dengan bimbingan guru, teknologi bisa menjadi alat yang membantu siswa belajar lebih cepat dan kreatif. Misalnya, guru dapat menggunakan video pembelajaran, aplikasi kuis digital, atau presentasi interaktif agar murid tidak cepat bosan. Cara mengajar seperti ini tidak hanya membuat pelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami materi secara visual dan menyenangkan. Menurut saya, guru yang kreatif dan mau mencoba hal baru sangat dibutuhkan di zaman modern ini.
Sebagai ilustrasi, seorang siswa bernama Farhan bisa dijadikan contoh dalam memahami betapa pentingnya peran guru dalam pembelajaran teknologi. Farhan adalah siswa sekolah menengah pertama yang belajar di sekolah yang sudah mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Di sekolah tersebut, para guru menggunakan komputer, proyektor, dan aplikasi pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar. Awalnya, Farhan merasa teknologi hanyalah alat biasa, namun setelah guru-gurunya menggunakan teknologi dalam mengajar, cara pandangnya berubah.
Guru Farhan mengajarkan bagaimana menggunakan laptop untuk mencari informasi yang benar, membuat tugas dalam bentuk digital, dan mempresentasikannya menggunakan PowerPoint. Saat belajar sains, guru mereka menampilkan video eksperimen yang tidak bisa dilakukan langsung di sekolah karena keterbatasan alat. Dari situ, Farhan jadi lebih paham dan tertarik pada pelajaran. Guru juga memberi tugas proyek menggunakan internet, misalnya mencari data lingkungan sekitar, membuat laporan digital, lalu membagikannya melalui platform belajar online. Hal seperti ini membuat Farhan dan teman-temannya belajar bukan hanya dari buku, tapi juga dari pengalaman dan eksplorasi.
Tidak hanya itu, guru Farhan juga menekankan pentingnya etika dalam menggunakan teknologi. Ia sering mengingatkan murid untuk tidak asal menyalin dari internet, melainkan belajar memahami dan menulis ulang dengan kata sendiri. Guru juga mengajarkan bagaimana cara memeriksa kebenaran informasi agar tidak mudah percaya dengan berita palsu. Bimbingan seperti ini menurut saya sangat penting, karena sekarang banyak siswa yang pandai menggunakan gawai, tetapi belum tentu paham bagaimana cara menggunakannya secara benar dan bertanggung jawab.
Dalam pembelajaran teknologi, guru juga harus menjadi sosok yang sabar dan terbuka. Tidak semua murid cepat beradaptasi dengan cara belajar digital. Ada murid yang masih kesulitan menggunakan aplikasi, lupa cara mengirim tugas, atau bahkan belum punya perangkat yang memadai. Guru perlu memahami hal ini dan memberi solusi, misalnya dengan memberikan waktu tambahan, membuat panduan sederhana, atau membantu siswa belajar secara langsung di sekolah. Dengan cara seperti itu, semua murid bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam belajar teknologi.
Selain mengajar, guru juga harus terus belajar. Teknologi selalu berubah dari waktu ke waktu, dan agar bisa mengikuti perkembangan tersebut, guru perlu memperbarui pengetahuannya. Saya sering melihat guru yang ikut pelatihan teknologi pendidikan, belajar membuat media pembelajaran digital, atau bahkan membuat video pembelajaran sendiri. Semangat guru seperti itu sangat menginspirasi, karena menunjukkan bahwa belajar tidak berhenti hanya karena usia atau jabatan. Guru yang mau berkembang akan membuat siswanya ikut semangat untuk belajar hal baru.
Menurut saya, pembelajaran teknologi bukan berarti menggantikan peran guru, tetapi justru memperkuatnya. Teknologi hanyalah alat, sedangkan guru adalah pengendali arah agar alat tersebut bisa dimanfaatkan dengan benar. Tanpa guru, teknologi bisa disalahgunakan. Tapi dengan guru, teknologi menjadi jembatan untuk menuju masa depan pendidikan yang lebih maju.
Dari ilustrasi tentang Farhan, kita bisa melihat bahwa pembelajaran teknologi tidak hanya tentang alat atau aplikasi, tapi tentang bagaimana guru mampu memanfaatkannya dengan bijak dan kreatif. Farhan bisa berkembang karena guru-gurunya tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga membimbing cara menggunakan teknologi dengan benar. Guru menjadi sumber inspirasi dan penuntun dalam dunia digital yang luas.
Sebagai penutup, menurut saya, peran guru dalam pembelajaran teknologi sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh apa pun. Guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan, tapi juga menanamkan nilai, sikap, dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi. Guru membantu murid agar tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta dalam dunia digital. Tanpa guru, teknologi hanyalah benda mati. Namun dengan guru, teknologi bisa menjadi sarana yang menghidupkan semangat belajar dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.


