Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Sebuah jembatan penghubung di Desa Naleung Kecamatan Julok, Aceh Timur telah lama mengalami kerusakan serius dan belum diperbaiki oleh pemerintah setempat. Akibatnya, anak-anak di daerah ini terpaksa menggunakan rakit sederhana untuk menyeberangi sungai dalam perjalanan menuju sekolah.
Aceh dikenal daerah modal kaya sumber daya alam migas namun belum sepenuh mendukung kesejahteraan warga lokal.
Akibat rusaknya prasarana lintas jembatan , setiap hari anak-anak siswa pelajar dan warga dari Desa Naleung harus mengantri untuk naik ke rakit yang topang oleh dua perahu.
- Baca Juga:
Tanpa pengaman atau pelampung keselamatan, mereka bahkan riskan tergelincir saat naik atau turun dari rakit tersebut.
Meski beresiko terjatuh para siswa terpaksa berhimpitan setiap akan pergi serta pulang sekolah demi mendapatkan pendidikan di desa tetangga disebrang aliran sungai bermuara ke laut lepas perairan Selat Malaka.
Kondisi yang memprihatinkan ini telah berlangsung lama sejak jembatan utama yang menghubungkan desa ini dengan kota Kecamatan setempat mengalami kerusakan parah akibat termakan usia.
Jembatan ini sebelumnya juga merupakan nadi perekonomian bagi warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani tambak di daerah tersebut.
- Baca Juga:
- Bocah Berusia 6 tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Julok
- Pj Bupati Cari Solusi Jalan Alue Merah – Julok dan Usul Dana Bagi Hasil Migas ke Pemerintah Provinsi Aceh
Sayangnya, hingga kini pemerintah setempat belum terlihat mengambil langkah apapun untuk memperbaiki atau membangun jembatan darurat sebagai solusi sementara.
Nursiah wali siswa warga Desa Naleung mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan meminta perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera membangun jembatan darurat demi keamanan anak-anak mereka.
“Kondisi ini tidak hanya membahayakan anak-anak, tetapi juga menyulitkan mereka dalam menjaga pakaian agar tidak terkena lumpur saat menggunakan rakit,” ungkap Nursiah di pinggiran sungai penyeberangan, Sabtu (26/5/2024)
Selain itu, kerusakan jembatan juga telah mengganggu mata pencaharian warga, terutama nelayan dan petani tambak, yang kesulitan membawa hasil tangkapan ikan atau panen dari desa ke pusat pasar kecamatan.
Nursiah, berharap pemerintah segera bertindak untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan dan keselamatan anak-anak serta untuk memperbaiki ekonomi warga’harapanya.