Aceh Timur | Pasca banjir yang melanda sejumlah daerah di 13 kecamatan di kabupaten Aceh Timur dan beberapa desa di Kecamatan Banda Alam beberapa hari yang lalu.
Hal ini membuat sejumlah saluran air dan sungai tersumbat sampah di wilayah itu, Polsek Banda Alam serta aparat desa dan warga Desa Panton Rayeuk M berinisiatif melaksanakan gotong royong membersihkan sampah yang menumpuk di bawah jembatan. Senin, (29/02/2022).

Baca Juga:
- Kasus Dugaan Korupsi di PT Beurata Maju, Mantan Direktur: Saya Siap Bongkar Semua
- BKPRMI Aceh Timur Semakin Garang, Wajah Baru Dominasi Calon Kepengurusan
- Menkes: Gaji Rp 15 Juta Pasti Lebih Sehat dan Pintar, Daripada Gaji 5 Juta, Beneran Bro?
- Bupati Aceh Timur Al-Farlaky Lepas 192 Calon Jamaah Haji, Titip Harapan Jadi Haji Mabrur
- Wakil Komisi IV DPRK Aceh Timur Berpesan Jemaah Haji Jaga Kesehatan dan Patuhi Aturan
Tumpukan sampah yang diakibatkan oleh terbawa arus air itu berupa kayu, ranting, bambu dan sejenisnya dapat menghalangi jembatan gantung yang menjadi akses warga kecamatan setempat dan kecamatan tetangga yang melintas untuk mengakses menuju ibu kota kabupaten Aceh Timur.
Kapolsek Banda Alam Ipda Irwan Hadi Sagala, S.A.B., menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan secara gotong royong ini diikuti juga perangkat desa dan masyarakat Desa Panton Rayeuk M.
“Terlebih walau tidak berada di lantai jembatannya, namun sampah yang menumpuk, menabrak jembatan tersebut. Selain itu, kondisi jembatan sudah mengalami kemiringan sejak beberapa waktu lalu,” ujar Kapolsek.
Terlepas dari penanganan pasca bencana, Kapolsek juga menyampaikan terkait kondisi desa di wilayahnya yang juga mengalami musibah banjir.
Sebut Kapolsek, pihaknya telah memerintahkan kepada anggota Bhabinkamtibmas untuk aktif membantu masyarakat yang terkena musibah.
Ia berharap dari kegiatan penanganan pasca bencana tersebut, akan kembali meningkatkan kelancaran ekonomi masyarakat di desa. Pungkas Kapolsek Banda Alam Ipda Irwan Hadi Sagala, S.A.B.***