
Info Aceh Timur, Aceh – Imigran gelap pengungsi rohingya yang baru saja mendarat di Pantai Blang Ulam, Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar pada Minggu, (10/12) perlihatkan memiliki indentitas.
Identitas berupa id card organisasi internasional yaitu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Pria itu bernama Ashik Ullah, tertulis dalam id card.
Identitas tersebut diperlihatkan ketika wartawan dari perusahaan media Bithe.co, Mardili melakukan liputan eksklusif saat mereka telah berada di bibir pantai Blang Ulam. Mereka berjumlah 135 orang.
Pemegang identitas itu, Ashik Ullah kelahiran 1 Januari 2000 anak dari bapak Lal Mia dan ibu Rashida. Dengan keterangan Warga Myanmar yang Dipaksa Mengungsi/Orang yang Diperhatikan oleh UNHCR.
BACA JUGA: Rohingya Perkosa Wanita di Aceh, Apakah Hukum Cambuk Diberlakukan Seperti Pribumi
BACA JUGA: Mendarat Lagi, Indonesia Bakalan Didatangi Lebih Banyak Imigran Rohingya
Kedatangan imigran gelap di Aceh Besar dijelaskan oleh Protection Asosiasi I UNCHR Indonesia yakni Faisal Rahman, dikatakan informasi awal didapatkan dari pemerintah setempat terkait kedatangan ratusan imigran Rohingya ke pantai Aceh Besar.
“Informasi yang kita terima dari pihak pemerintah yang sudah berada disini ada 137 orang Rohingya,” kata Faisal saat diwawancarai Bithe.co, Senin (10/12/2023).
Ia juga mengatakan saat ini sedang melakukan pendataan ulang terkait jumlah dan usia para imigran. Selain itu, ia menyebutkan akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah dan dinas kesehatan terkait penangan medis.
“Sejauh ini tidak ada yang membutuhkan penanganan medis, tapi kita juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan apabila diperlukan,” ungkapnya.