INFOACEHTIMUR.COM – Setelah dikabarkan hilang beberapa hari, akhirnya, Khanifah, 28 tahun, warga Gampong Paya Naden, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, telah kembali ke rumahnya, pada Selasa (11/1/2022) malam.
Selama beberapa hari menghilang, ternyata wanita itu menjadi korban perampokan di daerah Gampong Alue Bili, Panton Labu, Aceh Utara.
Abang kandung korban, Fahrurrazi, Rabu (12/1/2022), menceritakan kejadian itu berawal, pada Senin (10/1/2022), sekitar pukul 11.00 WIB, adiknya menggunakan sepeda motor Yamaha XRide BL 5053 FR, pergi dari rumah menuju ke salah satu Bank di Panton Labu, untuk mengambil uang sebesar Rp 38,5 juta.
Setelah proses pengambilan uang selesai, maka sekitar pukul 13.30 WIB, adiknya pergi ke Gampong Alue Bili untuk mengantar pesanan baju yang dipesan oleh seorang perempuan yang belum dikenalnya.
“Korban selama ini berjualan baju baik secara online maupun di toko. Dan, kemungkinan pemesan baju itu mengetahui nomor handphone adiknya dari media sosial,” sebut Fahrurrazi.
Kemudian, setelah tiba di lokasi yang sudah dijanjikan oleh pemesan baju, ternyata muncul dua laki-laki berbadan tegap dan besar.
Selanjutnya, dua laki-laki itu langsung memukul korban pada bagian kepala sehingga adiknya terjatuh dari sepeda motornya. Kemudian, kedua laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu mengambil sepeda motor, paket baju dan handphone milik korban.
“Saat kejadian itu, orang yang memesan baju tidak muncul dan tidak ada yang menolongnya, karena keadaan sepi. Dalam bagasi sepeda motor adiknya yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya ada uang dengan total keseluruhan sebesar Rp 40 juta.” ujar Fahrurrazi.
Lanjut Fahrurrazi, setelah kejadian itu adiknya dengan sisa uang sebesar Rp 50 ribu, menaiki mobil L300 menuju Lhokseumawe untuk mencari pelaku yang melarikan diri ke arah Lhokseumawe.
Sesampainya di sana, adiknya menginap di Masjid Raya Lhokseumawe dan selama di masjid itu, korban tidak makan hanya minum air dari kran masjid.”Pasca kejadian, adiknya lupa semua nomor telepon keluarga, sehingga tidak bisa menghubungi pihak keluarga untuk meminta pertolongan,” ujarnya.
Sambung Fahrurrazi, setelah satu malam menginap di Masjid Raya Lhokseumawe, akhirnya pada Selasa malam, adiknya ditawarin tumpangan oleh tukan becak untuk mencari mobil angkutan untuk pulang ke Aceh Timur.
Namun, karena adiknya tidak memiliki uang sehingga korban tidak bisa menaiki mobil penumpang. Dan, akhirnya adiknya mendapat tumpangan mobil pengangkut pisang hingga ke Terminal Panton Labu.
“Dari Terminal Panton Labu, adiknya berjalan kaki ke rumahnya yang berjarak sekitar satu kilometer dan tadi malam sekitar pukul 12.00 WIB adiknya sampai di rumah,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, saat ini adiknya masih trauma dan kepalanya masih sakit akibat pukulan dari dua pria yang merampoknya. Dan, kasus ini sudah kita laporkan ke Polres Lhoksukon,” pungkas Fahrurrazi.