Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Aksi premanisme kembali terjadi di Kabupaten Aceh Timur. Diduga sekelompok orang tidak dikenal menggunakan senjata api dan pakai sebo.
Diduga pelaku melakukan penganiayaan terhadap lima warga yang terjadi di kebun sawit Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Tindakan kejahatan ini terjadi pada Senin, 22 Juli 2024 sekitar pukul 20.00 WIB malam. Para korban, saat itu sedang melakukan kegiatan bekerja angkut TBS sawit hasil panen ke dalam truk.
Satu diantara korban mengaku dianiaya menggunakan gagang senjata api, akibatnya korban mengalami luka yang cukup serius dibagian wajah.
BACA JUGA: Pembalak Liar di Hutan Banda Alam Aceh Timur Dilengkapi Senjata Api
“Para pelaku menggunakan sepeda motor,” kata korban, bernama panggilan Pak Lek, seperti dikutip Infoacehtimur.com, dari Bithe.co, Selasa (23/7).
Pada saat kejadian kekerasan terhadap dirinya dan teman-temannya, tiba-tiba sekelompok orang yang tidak dikenali datang dan langsung menghajar dirinya.
Kemudian Pak Lek berteriak, dengan menyebut bahwa sedang ‘berjualan’. Ia lalu segera lari dan singgah di kedai, teriakannya itu terdengar oleh istrinya.
Pak Lek salah seorang korban yang lolos dari tindakan kejahatan pria bersenjata. Meski sempat dianiaya, menjadi saksi atas tragedi yang tidak manusiawi dilakukan oleh para pria bersenjata memakai sebo.
“Dikedai, dimana saya langsung dipeluk oleh istri saya. Kemudian mereka pergi,” ungkap Pak Lek, mencoba mengingat kejadian semalam, sambil menunjukkan kepala bagian kanan luka serius dan dibalut dengan perban.
Pak Lek mengungkap, dua rekan kerjanya dan seorang sopir juga mendapat perlakuan yang sama. Mereka diduga dianiaya menggunakan gagang senjata api.
Pak Lek tidak begitu mengingat semua rekan kerjanya yang menjadi korban penganiayaan pria bersenjata dan pakai sebo. Pak Lek hanya mengingat dua rekan kerjanya saja.
Karena saat kejadian penganiayaan tersebut, dirinya segera kabur meski sempat menjadi korban penganiayaan bersama rekan kerjanya bernama panggilan Sirinen, dan supir TBS bernama Ayek.
Peristiwa ini kabarnya telah dilaporkan ke pihak kepolisian, petugas kepolisian Polres Aceh Timur. Sekarang, masih mengumpulkan keterangan dari saksi serta bukti lain.
“Sudah membuat LP di Polsek Ranto Peureulak, yang didatakan 5 orang korban,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat.
Iptu Adi berujar, bakal mendalami kasus tindakan premanisme hingg tuntas. Berdasarkan laporan yang diterima, korban berjumlah lima orang.
Soal kejadian itu, sambung Iptu Adi, dipicu oleh kekisruhan dalam tubuh PT. Atakana, belum dapat dipastikan. Selama ini belum ada titik temu. Meski sudah ada beberapa kali dilakukan mediasi.
“Belum dapat dipastikan soal itu, kita tunggu hasil lidik (Penyelidikan),” ujarnya.***
Editor: IIlham