Infoacehtimur.com / Aceh – Buntut Bank Syariah Indonesia (BSI) tidak kunjung membaik, sebagian warga di Provinsi Aceh khusunya, telah berpindah bank demi kelancaran transaksi seperti dagangan bisnis online baik itu pengusaha kios pulsa maupun online shop.
Sebagian nasabah di Aceh memilih pindah bank lantaran BSI tidak dapat melakukan transaksi melalui BSI Mobile, mesin ATM, bahkan teller di kantor cabang bank sudah berjalan empat hari. Bahkan, beredar kabar layanan BSI error karena adanya serangan cyber.
“Selain error berkepanjangan, kami mendengar kabar berantai di media sosial bahwasanya BSI di serang hacker,” kata Muchtar, salah seorang pedagang online shop kepada infoacehtimur.com Kamis, (11/3/2023).
Muchtar mengatakan, yang disebut sebagai hacker tentu nya apapun itu tidak akan aman lagi. Bukan karena serangan hacker saja, memilih pindah bank karena sempat tersendat aktivitas bisnis online. Saat ini telah menggunakan bank konvensional dan E-Wallet.
BACA JUGA: Bank BSI Error, Warganet Minta Kembalikan Bank Konvensional di Aceh
BACA JUGA: BSI Eror Seharian, Anggota DPRK Aceh Timur Zulfadli Oyong Angkat Bicara
Meski BSI berkomitmen untuk mempertahankan nasabah guna kelancaran bertransaksi. Namun, hanya beberapa daerah saja yang sudah normal, itupun telah berulah kembali dan tidak bisa bertransaksi atau melakukan penarikan.
“Hari kemarin bisa, setalah itu kami sepakat di grup jual beli maupun agen online di Aceh untuk saat sementara tidak menggunakan BSI guna kelancaran kami untuk bertransaksi,” ujar Muchtar.
Kendati pun disampaikan oleh seorang pengusaha toko online, Yuriska, terpaksa menggunakan layanan E-Wallet dan bank BPD Aceh untuk sementara. Jika tidak melakukan sesuatu demi berjualan online maka ekonomi nya akan lumpuh.
“Saya pikir error nya hanya beberapa jam saja, ternyata berhari-hari. Saya bertindak dan berfikir sepertinya menggunakan E-Wallet dan BPD adalah jalan satu-satunya untuk melanjutkan bisnis online,” kata Yuriska.***
Foto: Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI)