ACEH TIMUR – Warga Desa Keutepang Memeh, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, menanam Sejumlah pohon pisang di tengah jalan pada pada pagi hari Kamis (20/1/2022). Tindakan itu sebagai aksi protes karena jalan desa yang rusak parah di wilayah itu tak kunjung diperbaiki.
Warga Keutepang Memeh, Kecamatan Idi Rayeuk, Safrizal mengatakan kekesalan warga membuncah karena lubang yang menganga itu mengakibatkan kerusakan Kendaraan milik warga dan menghambatkan aktivitas perekonomian.
Safrizal salah satu warga menjelaskan, kerusakan jalan sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
“Sangat sering ada kerusakan kendaraan. Bahkan warga sendiri tidak sanggup lagi menghadapi kesabaran, jalan tersebut terhubung tiga Desa Yakni Desa Kuala Idi, Desa Ulee Jalan dan Desa Kampong Baroe,” kata Safrizal.
Ia mengungkapkan, sebelumnya warga telah berupaya memperbaiki jalan secara mandiri. Namun, tambalan menggunakan kerikil yang dilakukan warga itu sia-sia akibat gerusan aliran air hujan.
Akbar, kepala Desa Keutepang Memeh saat dikonfirmasi oleh Kontributor IAT mengatakan bahwa warga yang meluapkan kekesalan dengan menanam pohon pisang itu tidak melaporkan aksi tersebut kepadanya terlebih dahulu.
Dia turut membenarkan bahwa warga setempat telah berulang kali melayangkan tuntutan perbaikan euas jalan tersebut.
“Tadi pagi saya terkejut melihat pohon pisang yang begitu banyak di tengah jalan tepatnya di dalam lombang jalan. Sebelumnya warga banyak bertanya terkait jalan kenapa belum diperbaiki, saya sudah menjelaskan tetapi warga sudah terlanjut geram,” ungkap Kepala Desa.
Menjelang siang, Camat Idi Rayeuk diketahui mendatangi lokasi jalan hancur yang ditanami pisang oleh warta itu.
Berasarkan penuturan Keuchik Ketapang Mameh, ia menyebutkan bahwa Camat Idi Rayeuk mengungkapkan akan mengupayakan perkerasan sementara menggunakan material batu.
Sebagai informasi, diketahui sebelumnya ruas jalan tersebut telah dilakukan survey beberapa kali namun hingga kini masyarakat hanya sebatas melihat pengukur jalan setiap tahun tanpa mendatangkan ‘tukang’ perbaikan.
“Selama ini tidak ada perbaikan jalan yang layak di Desa Keutapang Mameh. Hanya ada Pengukur Jalan Setiap tahun tetapi Jalan tidak pernah di perbaiki bahkan jalan desa tetangga yang di perbaiki,” kata Keuchik Keutapang Mameh Akbar.
Pihak warga Keutapang Mameh berharap supaya Pemkab Aceh Timur ‘menganggap ada’ terhadap tuntutan warga yang menginginkan perbaikan jalan yang merupakan jalur perekonomian nelayan dan lintas pendidikan anak pesisir di kabupaten yang sering disebut ‘bereh’.