Info Aceh Timur, Aceh – Mengejutkan, mantan tentara Amerika beberkan fakta tentang Tsunami Aceh 2004. Ternyata, peristiwa tersebut bukan karena bencana alam melainkan teori konspiasi rekayasa nuklir.
Dunia sempat dibuat gempar atas bencana yang menimpa Bumi Nusantara tepatnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), yang hampir meluluh lantahkan satu wilayah.
Betapa tidak, ratusan ribu nyawa melayang akibat tsunami yang melanda pada 26 Desember 2004 tersebut.
Gempa Bumi 9,1 skala richter, disusul dengan gelombang tsunami lebih dari 30 meter itu, merenggut korban jiwa lebih dari 200.000 orang.
BACA JUGA: Masuk Dalam Sejarah Beri Bantuan Tsunami Aceh, Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Pascagempa Turki
BACA JUGA: Dahsyatnya Tsunami Aceh 18 Tahun Lalu, 6 Menit Habis Semua
Namun, baru-baru ini publik dikejutkan oleh unggahan akun snackvideo @anastaproduction yang menyebutkan, jika tsunami terbesar dalam sejarah tersebut bukan bagian dari bencana alam melainkan peristiwa yang disengaja oleh pihak tertentu.
Dijelaskan, bencana tersebut diakibatkan oleh teori konspiasi rekayasa nuklir. Hal itu terungkap, saat salah satu mantan Amerika Serikat (AS) bernama Jerry Grey mengungkapkan hal itu ke publik.
“Ternyata itu rekayasa loh. Namanya Project Seal,” ungkap seorang wanita dalam video.
Dikatakannya, mantan tentara Amerika Serikat itu mengeluarkan statement tersebut melalui buku tentang teori konspirasi soal kebohongan peristiwa besar yang pernah terjadi di dunia.
Salah satunya, teori konspirasi tentang kebohongan yang pernah terjadi pada tragedi jatuhnya pesawat pada 9 November 2001 lalu.
Hal yang sama juga diungkapkan Jerry Grey, saat membahas tentang bencana tsunami yang pernah terjadi di Aceh 2004.
“Si Jerry Grey mengungkapkan kalau tsunami Aceh bukan bencana alam,” bebernya.
Bencana Aceh itu disebutkan, jika tsunami tersebut termo nuklir. Jerry Grey mengeluarkan dokumen rahasia bernama Project Seal.
“Intinya Project Seal itu proyek Amerika untuk menyerang musuh melalui gelombang laut,” timpalnya.
Tak sampai disitu, dalam video itu juga diterangkan, teknologi nuklir yang dipakai Amerika tersebut pernah diuji coba pada 1944.
“Itu dilakukan sebelum menyerang Jepang,” tuturnya.
Lebih dari itu, bukti untuk memperkuat dugaan tersebut yakni berdasarkan penuturan dari beberapa saksi korban yang selamat.
Sebagian korban selamat mengatakan, sebelum terjadi gelombang tsunami terdengar ada suara ledakan. Bahkan, sesaat terjadinya tsunami kapal perang Amerika sudah berjaga di perbatasan laut samudera tak jauh dari Provinsi Aceh.
Kendati begitu, hal itu belum ada bukti autentik mengenai kebenaran berita tersebut. Wallahualam Bishowaf.***
Sumber Artikel : Sumeks.disway.id