Info Aceh Timur, Aceh – Warga Ie Meulee, Sabang, Provinsi Aceh geram dengan kedatangan etnis Rohingya.
Bahkan, mereka meminta pihak yang bersangkutan untuk segera memindahkan para etnis asing tersebut.
Warga lokal mengancam jika tidak segera dipindahkan mereka akan melakukan anarkis.
Salah satunya meminta untuk melakukan hal kriminal terhadap para pengungsi tersebut.
BACA JUGA: Pengakuan Etnis Rohingya saat di Wawancara: Kami Akan tinggal di Indonesia Sepenuhnya
BACA JUGA: Rohingya Mendarat Lagi di Sabang Aceh, Kali Ini Sebanyak 170 Orang
“Jika tidak pindah juga, apa kita gebukin aja pengungsinya biar dia pindah sendiri,” kata Pj kepala Desa Ie Meulee, Doffa Fadhli, seperti dikutip Infoacehtimur.com, melalui HabaAceh.id, Minggu (3/12).
Doffa menduga UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) selaku pihak yang bertanggung jawab sengaja menunda pemindahan 139 pengungsi Rohingya dari Sabang.
Ia menilai lembaga bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut sengaja mengulur-ulur waktu supaya para pengungsi bisa semakin lama di Sabang.
“Mereka semestinya dari kemarin yang sudah sampai ke TKP, tapi mereka mengulur-ulur waktu. Sampai hari ini saya belum pernah berjumpa dengan perwakilan dari UNHCR yang menyatakan diri dia adalah pihak dari UNHCR,” ujarnya.
Doffa menyebut, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi bersama Pj Wali Kota Sabang dan Forkopimda setempat terkait pemindahan para pengungsi Rohingya.
Ia menuturkan, keberadaan pengungsi Rohingya di kawasan pantai tersebut sudah melewati limit waktu yang diberikan warga. Sehingga hari ini warga bersikeras agar manusia perahu itu segera dipindahkan.
“Saya bukan secara pribadi, tapi permintaan warga seperti itu, pada prinsipnya kami tetap menolak. Inikan limit waktu yang kami berikan sudah lewat, berarti hari ini kalau tidak diambil alih dievakuasi oleh yang berwenang kami pihak warga akan mengakomodasi sendiri untuk kami usir mereka dari wilayah kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, 139 etnis Rohingya yang mendarat di kawasan Pantai Tapak Gajah, Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Sabtu (2/12) hingga saat ini belum ada kepastian kemana mereka akan di tampung.
“Para pengungsi masih di lokasi pendaratan dan belum ada keputusan terkait di mana pengungsi itu akan ditampung,” kata Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Faisal Rahman saat dikonfirmasi, Sabtu (2/12).
Faisal mengatakan UNHCR akan mendukung apapun kebijakan pemerintah. Saat ini pihaknya bahkan masih terus berkoodinasi dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik.
Sumber : HabaAceh.id