
Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Seorang warga Aceh Timur pengidap penyakit tumor dinyatakan positif Covid-19 oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh baru-baru ini, setelah di rujuk dari rumah sakit umum Zubir Mahmud, Aceh Timur.
Diketahui ia bernama Rusli yang kini telah berumur 64 tahun warga Gampong Alue Ie Itam, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, ia telah divonis mengidap tumor pada ginjal kanannya berdasarkan diagnosa dokter.
Sebelumnya Ia juga pernah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud, Aceh Timur, namun penyakit yang ia derita butuh alat dan penanganan yang lebih tepat sehingga Rusli harus di rujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
Selanjutnya, Berselang lebih kurang delapan hari di RSUDZA setelah dilakukan pengecekan oleh dokter, Rusli diberikan selembar kertas pernyataan oleh pihak dokter yang bertuliskan Lembar Kesediaan Karantina Rumah atau Perawatan di Rumah (isolasi mandiri).
Surat itu berbunyi bahwa yang bersangkutan menyatakan bersedia untuk dikarantina (perawatan di rumah dalam bentuk isolasi kamar dan selalu memakai masker) dan akan mematuhi segala peraturan yang ditetapkan pemerintah sampai tindakan dinyatakan berakhir. Surat itu pun ditandatangani Rusli pada 30 Mei 2023 kemarin.
Di kutip dari Beritakini.co, Bustami Salah seorang anak Rusli mengatakan, ia sangat kecewa terhadap pihak RSUDZA Banda Aceh, akibat ayahnya kini dinyatakan berstatus covid-19 secara tiba-tiba.
- Baca juga:
- New Normal Akibat Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat Di Gampong Jawa Idi Rayeuk.
- MITOS ATAU FAKTA VAKSIN COVID-19 MENGANDUNG BAHAN – BAHAN BERBAHAYA ?.
- Kejar Capaian Vaksin Covid-19 di Bulan Ramadhan, Yayasan Geutanyoe Adakan Rakor bersama Dinkes Aceh Timur
“Saya jujur bang sangat kecewa terhadap Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, karena pertama ayah saya sempat dirawat di RS Zubir Mahmud hingga kemudian dirujuk ke Banda, di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) semalam dan di ruangan lain delapan malam, namun tiba-tiba ketika dokter datang mengatakan bahwa ayah saya positif Covid-19,” katanya, Kamis (1/6/2023).
Rencananya, sambung Bustami berdasarkan pernyataan pihak dokter, Rusli akan menjalani scanning di hari kedelapan ia di rumah sakit.
Namun tepat pada sore hari sebelum magrib, seorang dokter datang dan menginformasikan bahwa ayahnya tak jadi di-scan akibat terpapar virus Covid-19.
“Ayah saya baru bisa di-scanning setelah dilakukan isolasi selama tiga hari kata dokter, saya keberatan jika diisolasi,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa diagnosa itu diketahui Rusli hingga panik dan sangat kecewa ke pihak rumah sakit, sehingga berkesimpulan untuk beranjak kembali ke Aceh Timur.