Infoacehtimur.com, Aceh – Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kabupaten Simeulue melakukan studi banding untuk mempelajari kurikulum pendidikan ke Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Kamis (25/7/2024).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kabupaten Simeulue, Sahirman, bersama sejumlah tim dan unsur kepegawaian Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kabupaten Simeulue.
“Saat ini, tim kurikulum Dayah Kabupaten Simeulue sedang menyusun kurikulum sebagai panduan dan acuan pembelajaran,” ujar Sahirman.
Baca Juga: Jemaah Masjid Baitul Hidayah Pahami Fatwa MPU Tentang Isu Lingkungan dan Satwa Liar
Baca Juga: Dayah Bustanul Bayani Sukses Laksanakan Muzakarah Ulama Aceh ke VII
Kehadiran tim dari Simeulue ke lembaga pendidikan keagamaan yang didirikan oleh Teungku Hasan Krueng Kalee pada tahun 1915 di Krueng Kale, Mukim Siem, Darussalam, Aceh Besar ini tidak terlepas dari beragam prestasi yang diraih Darul Ihsan.
Apalagi pada 31 Mei 2024, dayah ini juga meraih penghargaan bergengsi untuk kategori Pelopor Kurikulum Dayah Terpadu.
Kunjungan tim dari Simeulue tersebut disambut oleh H. Muhammad Faisal, pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, beserta para wakil direktur, kepala madrasah, dan tim kurikulum. Mereka menyambut baik rencana besar tim dari Simeulue.
Baca Juga: Brimob Kompi 2 Batalyon B Pelopor Aramiah Berikan Bantuan di Dayah Hikmatul Ulum Diniyyah Asunnah
“Kami siap membantu apa saja yang diperlukan. Jika perlu anggota, tinggal pilih beberapa orang yang ada di sini,” ujarnya sambil menunjukkan beberapa tim senior yang telah menyusun kurikulum Darul Ihsan sejak 2011 hingga terakhir disempurnakan pada November 2022.
Secara terpisah, Tgk. H. Musannif Sanusi, ketua Yayasan Darul Ihsan Abu Krueng, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Simeulue yang telah memilih Dayah Darul Ihsan sebagai percontohan kurikulum di daerahnya.
Tgk. Musannif juga berterima kasih kepada tim besar penyusun kurikulum Dayah Darul Ihsan yang telah berhasil menjadikan kurikulum ini sebagai kurikulum dayah terpadu di Dinas Dayah Provinsi, dan dijadikan rujukan oleh beberapa dayah yang telah berkunjung ke Darul Ihsan.
“Tentunya, kurikulum terpadu yang kita inisiasi ini masih perlu penyempurnaan. Sehingga tim besar kami akan kembali duduk bersama untuk menyempurnakan panduan dasar yang paripurna,” pungkas Tgk. Musannif.