Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Timur, Muhammad Mansyur, mengatakan, sejak harga emas berfluktuasi secara signifikan pada Oktober 2024 lalu, angka pernikahan di bumi Nurul A’Kla mulai menurun. Ia mengatakan bahwa angka pernikahan di tanah Nurul A’Kla mulai menurun.
Menurut laporan yang dikumpulkan, pada bulan Agustus hingga September 2024, harga emas berkisar antara Rp 4.200.000 hingga Rp 4.250.000 per Mayam; pada bulan Oktober, harga emas melonjak menjadi Rp 4.400.000 per Mayam.
“Pada bulan Juli 2023, terdapat 484 pernikahan, terdiri dari 332 pasangan yang menikah di KUA dan 158 pasangan yang menikah di luar KUA,” katanya kepada wartawan, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Pria Aceh Timur Ditangkap Polisi Akibat Tidak Menafkahi Anak-anaknya Setelah Bercerai
Baca Juga: Praktik Kawin Kontrak Berhamburan, Tarif Puluhan Bahkan Ratusan Juta
Sementara itu, jumlah pernikahan pada Agustus 2023 turun lagi menjadi 323 pernikahan. Terakhir, hanya 261 pernikahan yang tercatat pada bulan September 2023.
Perubahan signifikan lebih lanjut terlihat pada bulan Juli 2024, ketika hanya 279 pernikahan yang tercatat; pada bulan Agustus, 288 pernikahan tercatat, dan pada bulan September, hanya 203 pernikahan yang tercatat.
“Jika kita menghitung sembilan bulan pertama tahun 2023, tercatat 2.590 pernikahan, sedangkan pada tahun 2024 hanya ada 2.293 pernikahan. Selisihnya dengan tahun lalu adalah 297 pernikahan,” jelasnya.
Baca Juga: Tabrakan Maut Menewaskan 2 Pelajar di Aceh Timur, Polisi Buru Mobil yang Kabur
Baca Juga: Perselingkuhan dan Narkoba Jadi Faktor Perceraian di Langsa, yang Pertama Justru Ini
Menurutnya, salah satu faktor yang melatarbelakangi tren penurunan jumlah pernikahan ini adalah kenaikan harga emas yang terjadi belakangan ini.
“Situasi ekonomi yang tidak stabil menambah beban baru bagi calon pengantin, ditambah lagi dengan harga emas yang terus meningkat selama periode ini.
Mansour juga mengungkapkan bahwa situasi ini membuat pasangan muda menelan pil pahit.
“Banyak pasangan yang memilih untuk menunda pernikahan hingga situasi membaik,” tutupnya.
Sumber: BITHE.co