Infoacehtimur.com, Langsa – Wisata hutan Mangrove Kuala Langsa yang dulunya menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Langsa, Provinsi Aceh kini kehilangan daya tariknya.
Kondisi yang tak terawat, fasilitas rusak, dan sampah berserakan membuat wisatawan enggan kembali berkunjung.
Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah fasilitas yang tidak lagi layak digunakan.
Jembatan kayu yang menjadi akses utama wisata ini tampak lapuk dan membahayakan pengunjung.
BACA JUGA: Pemanfaatan Tanaman Mangrove Pencegahan Abrasi Di Pesisir Sungai Langsa Timur
BACA JUGA: Akibat Tidak Terurus, Tower Hutan Mangrove Kuala Langsa Terancam Mangkrak
Selain itu, kurangnya perawatan terhadap tanaman mangrove dan area sekitar semakin memperburuk pemandangan.
“Jauh-jauh datang ingin menikmati keindahan mangrove, tapi malah kecewa. Banyak fasilitas rusak dan sampah berserakan,” ujar Akbar, seorang wisatawan, Rabu (5/3/2025).
Kondisi ini menjadi sorotan terutama di bulan Ramadhan, di mana biasanya banyak wisatawan lokal maupun luar daerah mencari tempat untuk berlibur atau sekadar ngabuburit.
Namun, sepinya pengunjung menandakan adanya masalah serius dalam pengelolaan wisata tersebut.
Sejumlah warga dan pedagang sekitar juga mengeluhkan dampak buruk dari kondisi ini.
Mereka yang menggantungkan penghasilan dari kunjungan wisatawan kini harus menghadapi sepinya pembeli.
Diduga, kondisi ini terjadi akibat kelalaian pengelola wisata, yakni PT Pelabuhan Kuala Langsa (PT PEKOLA), yang bertanggung jawab atas berbagai objek wisata di Langsa.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola terkait keluhan wisatawan dan pedagang.
Warga dan wisatawan berharap ada langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas dan mengembalikan daya tarik wisata Mangrove Langsa, agar kembali menjadi destinasi unggulan seperti dahulu.***