Infoacehtimur.com, Langsa – Penundaan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa terpilih, Jeffry Sentana dan M. Haikal, semakin menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Meskipun berbagai pihak telah mendorong percepatan pelantikan, proses ini justru berlarut-larut tanpa kejelasan.
Sejumlah dugaan pun mencuat mengenai alasan di balik penundaan ini.
1. Manuver Politik di DPRK
Sejak awal, DPRK Langsa belum membentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD), yang seharusnya menjadi bagian dari mekanisme pemerintahan.
BACA JUGA: Pelantikan Wali Kota Langsa Terus Dipermainkan, Jeffry Sentana ‘Saya Pasrahkan Pada Allah’
BACA JUGA: Gugatan Maimul-Nurzahri Kandas, Jeffry-Haikal Tetap Menang di Pilkada Langsa
Tanpa AKD, banyak kebijakan strategis tidak bisa dijalankan, termasuk penjadwalan sidang paripurna untuk pelantikan wali kota dan wakil wali kota.
Dugaan muncul bahwa ada kelompok yang belum sepenuhnya menerima kepemimpinan baru dan sengaja memperlambat proses ini.
2. Pihak yang Tak Ingin Kehilangan Kontrol
Dalam setiap transisi kepemimpinan, selalu ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan.
Penundaan ini bisa saja menguntungkan kelompok tertentu yang selama ini menikmati pengaruh besar di pemerintahan.
Dengan menunda pelantikan, mereka bisa mempertahankan kontrol atas kebijakan dan sumber daya daerah lebih lama.
3. Strategi Melemahkan Pemerintahan Baru
Jika Jeffry-Haikal dilantik dalam situasi yang tidak kondusif tanpa AKD, tanpa anggaran yang jelas, dan tanpa dukungan penuh DPRK mereka akan menghadapi tantangan besar dalam menjalankan roda pemerintahan.
BACA JUGA: Ruang Kerja Ketua DPRK Langsa Disegel, Manuver Politik Koalisi Kalah?
BACA JUGA: Sempat Disegel, Ruang Ketua DPRK Langsa Kembali Dibuka Bersama
Situasi ini bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menggiring opini bahwa Jeffry-Haikal tidak mampu memimpin, yang pada akhirnya bisa memperlemah legitimasi mereka di mata masyarakat.
4. Dinamika Internal Partai Politik
Konflik di dalam partai-partai yang memiliki peran dalam pemerintahan Langsa juga bisa menjadi faktor penundaan ini.
Jika ada faksi yang belum puas dengan hasil Pilkada atau masih ada tarik-ulur kepentingan, proses pelantikan bisa tertunda sebagai bagian dari strategi negosiasi politik di belakang layar.
5. Ketidaktegasan Pemerintah Provinsi
Meski Pemerintah Aceh memiliki wewenang untuk memastikan pelantikan berjalan sesuai jadwal, hingga kini mereka belum mengambil langkah tegas.
BACA JUGA: Gagah Berseragam Militer! Wali Kota Langsa Ikuti Retreat Akmil di Magelang
Sejumlah pihak mempertanyakan apakah ada alasan politis yang membuat pemerintah provinsi memilih untuk bersikap pasif dalam menghadapi polemik ini.
6. Tekanan dari Pihak Eksternal
Dugaan lain yang mencuat adalah adanya intervensi dari kelompok luar, seperti kalangan bisnis atau tokoh politik yang memiliki kepentingan di Langsa.
BACA JUGA: Intrik Politik dan Pusaran Birokrasi di Balik Penundaan Pelantikan Wali Kota Langsa
Jika ada pihak yang merasa Jeffry-Haikal bukan figur yang bisa mereka kontrol, mereka bisa memainkan pengaruhnya untuk menghambat proses pelantikan.
Akankah Penundaan Terus Berlanjut?
Hingga kini, belum ada kepastian kapan Jeffry Sentana dan M. Haikal akan dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa.
Sementara masyarakat menanti kepemimpinan baru, tarik-menarik kepentingan politik tampaknya masih terus berlangsung.
Siapa sebenarnya yang diuntungkan dari ketidakpastian ini? Bersambung.
Artikel selanjutnya akan mengungkap lebih dalam tentang aktor-aktor di balik polemik ini dan bagaimana langkah Jeffry Sentana menghadapi situasi ini.***